Selasa, 16 Oktober 2012

ARSITEKTUR & LINGKUNGAN DAN ASPEK - ASPEK YANG MEMPENGARUHINYA




       Arsitektur adalah seni  dan ilmu  dalam merancang  bangunan . Dalam artian yang lebih luas, Arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota , perancangan perkotaan , Arsitektur lansekap , hingga ke level mikro yaitu desain perabot  dan desain produk . Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Arsitektur adalah lingkungan yang diciptakan manusia untuk dirinya dari alam, untuk menciptakan kondisi...yang memungkinkan sikapnya pada kehidupan, untuk menghasilkan suasana yang diinginkan dan memenuhi kebutuhan status.
     
       Menurut Vitruvius  di dalam bukunya De Architectura (yang merupakan sumber tertulis paling tua yang masih ada hingga sekarang), bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan / Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas); Arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, Arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis.

       Arsitektur adalah bidang multi-dispilin, termasuk di dalamnya adalah matematika , sains , seni , teknologi , humaniora , politik , sejarah , filsafat , dan sebagainya. Mengutip Vitruvius, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni". Ia pun menambahkan bahwa seorang arsitek harus fasih di dalam bidang musik, astronomi, dsb. Filsafat adalah salah satu yang utama di dalam pendekatan Arsitektur. Rasionalisme , empirisisme ,fenomenologi  strukturalisme , post-strukturalisme , dan dekonstruktivisme  adalah beberapa arahan dari filsafat yang mempengaruhi Arsitektur.

       Sedangkan dalam arti luas, lingkungan adalah sebuah ruang tak terbatas tempat berkoloninya berbagai sumber lingkungan itu sendiri. Lingkungan adalah tempat di mana kita tinggal. Segala hal yang kita rasakan dan kita lihat atau kita dengar di sekeliling kita, adalah cakupan luas dari definisi sebuah lingkungan kecil di sisi kita. Dirinya mempunyai hubungan psikis dengan manusia dan huniannya.
Bila  Arsitektur adalah ilmu yang mempelajari tentang refleksi hunian manusia dengan lingkungan di sekitarnya. Maka penting sifatnya bila Arsitektur untuk tidak selalu mengabaikan porsi estetika lingkungan dalam setiap hunian yang dibangunnya.

       Belakangan ini, banyak sekali rumah/bangunan yang dibangun tanpa memikirkan lagi dampak bagi lingkungan disekitarnya. Maka mulai dari sekarang, sudah saatnya hal seperti itu diminamilisir, atau bahkan dihentikan. Banyak cara untuk membangun hunian tanpa merusak lingkungan. Contohnya seperti proyek Rumah Ramah Lingkungan. Atau pembuatan taman-taman di dalam sesaknya bangunan di perkotaan, dsb. Apalagi dengan hadirnya konsep Green Architecture (Arsitektur Hijau) semakin memperjelas posisi Arsitektur dalam ranahnya menyeimbangkan antara sains dan lingkungan.
Ditengah dampak pemanasan global yang semakin mengganas, sudah waktunya Arsitek memandang profesinya sebagai “pengurus bumi” (Steward of The Earth) dan bukan hanya sekedar perancang yang mementingkan keindahan visual Arsitektur. Sepertinya hal ini tidak terlalu berlebihan. Bukankah tujuan desain adalah pemecahan masalah ? Arsitektur adalah pencipta peradaban !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar